RATIB HADAD















Sejarah Ratib al Haddad

Ratib al Haddad diambil dari nama penyusunnya, yakni al Habib Abdullah bin Alwi bin Muhammad al Haddad (1055-1132 H.). Dari beberapa doa-doa dan dzikir-dzikir yang beliau susun, Ratib al Haddad inilah yang paling terkenal dan masyhur. Ratib al Haddad disusun berdasarkan inspirasi, pada malam lailatul Qodar 27 Ramadan 1071 H.

Ratib al Haddad disusun untuk memenuhi permintaan seorang murid beliau bernama Amir dari keluarga Bani Sa’ad yang tinggal di Syibam, salah satu perkampungan di Hadramaut, Yaman. Tujuan Amir meminta Habib Abdullah untuk mengarang Ratib, Agar diadakan suatu wirid dan dzikir di kampungnya, agar mereka dapat mempertahankan dan menyelamatkann diri dari ajaran sesat yang sedang melanda Hadramaut ketika itu.

Pertama-tama, Ratib ini hanya dibaca di kampung Amir sendir,i yaitu Kota Syibam setelah mendapat izin dan ijazah dari al Habib Abdullah bin Alwi al Haddad sendiri. Selepas itu, Ratib ini pun dibaca di Masjid al Hawi milik beliau yang berada di kota Tarim. Biasanya Ratib ini dibaca secara berjamaah setelah shalat ‘isya’.


Fadillah membaca Ratib Al-Hadad
  • Memanjangkan umur
  • Menyebabkan mati dalam keadaan Husnul Khotimah bagi mereka yang mendawamkan Ratib Al-Haddad ini
  • Merupakan penjagaan dari segala bencana, baik di daratan maupun di lautan serta di udar
  • Sangat dianjurkan, membacanya di tempat sepi, menghadap kiblat serta dalam keadaan wudhu lantas menyebutkan hajatnya, Insya allah akan dikabulkan apa yang diinginkan.
  • Terhindar bathin kita dari sifat kemunafikan dan tindakan dzolim
  •  Memperoleh kemudahan dalam menyelesaikan persoalan dunia dan akherat terjaga di dalam segala hal ihwal nya serta hartanya dan ia akan tertolong dalam menghadapi musuh-musuhnya.
  • Apabila sebuah rumah dibacakan Ratib Al-Haddad maka 40 rumah di sekitarnya pun akan terjaga dari bencana kebakaran dan kecurian
  •  Barang siapa yang membaca ratib Ratib Al-Haddad, ia tidak akan terkena serangan sihir, umpama ia terkena sihir maka sihir tersebut akan musnah serta luntur darinya..
  • Memperoleh rezeki yang melimpah dan halal 
  •  Sebagai benteng dari segala mara bahaya 
  • Mendapatkan ketenangan hidup






     
     




     
     
     
      
     

     


2 komentar: